Pakde Ranok adalah kakak tertua bapak dari ayah yang sama. jadi mbah putri pernah menikah empat kali (wow banyak banget). dari pernikahan pertamanya dengan orang belanda beliau tidak memiliki anak. pernikahan kedua memiliki satu putri. pernikahan ketiga meiliki satu putra. dan pernikahan yang terakhir memiliki empat putra dan satu putri. Pakde Ranok, Pakde Yo, Bude Mi, Bapak, dan Om Man.
beberapa tahun lalu Om Man, om kesayangan yang suka main bekel bersama dan taruhannya traktir bakso, yang suka gambarin aku, ngelukis aku dan jadi seseorang yang menginsiprasiku untuk jadi seorang arsitek sudah lebih dulu dipanggil Tuhan. sedih adalah ketika beliau yang merupakan sodara Bapak yang paling deket sama aku harus pergi dan aku tidak sempat ikut mengantar beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya.
dan beberapa hari lalu, 12 juni 2015, Pakde Ranok harus kembali ke Rumah Bapa di Sorga. setelah beberapa hari kritis dan aku belum sempat menjenguk, Pakde akhirnya harus pergi. Pakde dan Bapak ini mukanya mirip banget, sampe kadang kalau Pakde main ke rumah dan Bapak masih di luar kota, kekangenan akan Bapak bisa terobati. dan yang membuatku semakin sedih adalah Om Man dan Pakde Ranok adalah sodara Bapak yang paling deket sama aku. yang sering main ke rumah dan aku bisa gak sungkan ngajakin bercanda atau apapun itu. tapi mungkin Tuhan sangat mencintai mereka sehingga harus mengambil mereka lebih dulu. masih teringat jelas candaan Pakde setiap ketemu, trus waktu ngasi uang jajan, waktu bercandain mbah putri, hahhh but life must go on. selamat jalan Pakde, sampai jumpa di Rumah Bapa. we love you. i love you.
