ini adalah kisah tentang pemuda yang tampaknya lupa jalan pulang.
berjalan tanpa lentera di tangan saat kegelapan selalu menyapanya.
kecuali bila matahari membagikan cahayanya yang bersahabat itu.
pemuda itu terus berjalan mengikuti kata hatinya, mungkin.
mencari sisa-sisa jejak kaki yang tak sengaja tertinggal.
berkali-kali berhenti di persinggahan mencari petunjuk jalan.
hingga suatu masa sampailah ia kepadaku, dikira barangkali aku ini adalah rumahnya.
aku yang hangat membuatnya terus bertanya seolah mendesak.
namun apalah aku yang hanya bisa tersenyum simpul kepadanya.
agaknya ia bosan hanya mendapat senyuman tanpa jawaban.
sejenak...
Monday, November 9, 2015
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.